25 Maret 1655: Titan, Bulan Terbesar Saturnus Ditemukan

Titan bulan milik Saturnus.
Sumber :
  • NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute

VIVA – Hari ini ditandai sebagai penemuan bulan terbesar milik Saturnus, Titan. Tahun 2020, menjadi penanda 365 tahun sejak satelit itu ditemukan pertama kali oleh Christiaan Huygens.

Planet Kontroversial Ditemukan

Dikutip laman Astronomy, Rabu, 25 Maret 2020, hingga saat ini Titan menjadi satu-satunya bulan dalam sistem tata surya yang pernah dimasuki robot yang dikirim oleh manusia untuk diteliti.

Di antara lebih dari 150 bulan yang ada di tata surya, hanya Titan yang memiliki atmosfer substansial. Mirip seperti Bumi, atmosfernya terbentuk sebagian besar dari nitrogen, namun tekanan permukaannya 50 persen lebih tinggi dari tempat tinggal kita.

Menteri LH Ungkap Kondisi Mengerikan Kawasan Banjir Bandang di Sukabumi Menurut Citra Setelit

Selain itu, satelit alam ini memiliki awan, hujan, sungai, danau dan laut dari cairan hidrokarbon seperti metanan dan etana. Di bawah permukaan esnya, terdapat samudera yang memiliki air daripada metana.

Titan diketahui sebagai bulan terbesar kedua di sistem tata surya kita, hanya dikalahkan Ganymede milik Jupiter, dengan ukuran 2 persen lebih besar, seperti dikutip laman Nasa. Ukurannya juga lebih besar dari planet Merkurius.

Menkominfo Siapkan Sistem Keamanan Siber

Titan mengorbit pada planet Saturnus, membutuhkan waktu 16 hari untuk sekali berputar. Saturnus sendiri berjarak sekitar 1,4 miliar kilometer dari matahari. Jaraknya 10 kali lebih jauh dibanding orbit Bumi dan Matahari.

Titan diketahui tidak memiliki cincin seperti bulan yang dimiliki Saturnus lainnya di masa lalu. Sedangkan sejumlah bulan lainnya membuat cincin di sekitar planet tersebut.

Bulan ini sudah menjadi latar belakang atau subyek dalam lusinan cerita pendek ataupun novel karya fisik ilmiah termasuk Arthur C. Clarke, Philip K. Dick, dan Isaac Asimov.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2025 mendapat sorotan dari masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024